Home » » Jilboobs, Sindiran untuk Memotivasi Para Muslimah

Jilboobs, Sindiran untuk Memotivasi Para Muslimah

Akhir-akhir ini istilah Jilboobs banyak digunakan di media sosial, jilboobs sendiri merupakan kata yang diambil dari dua suku kata, yaitu Jilbab dan Boobs, yang diartikan jilbab yang tidak menutupi dada.

Muslimah yang Berhijab
Credit foto: nurjannahcliquers.wordpress.com
Yang saya khawatirkan, jika istilah jilboob merupakan rekayasa pihak-pihak luar yang justru menggunakan fenomena ini untuk kepentingan pribadi atau merusak citra Islam. Mereka mengumpulkan gambar-gambar wanita berjilbab yang dadanya terbentuk, tanpa izin, lalu menempatkan gambar tersebut di internet, bahkan melinknya pada situs pornografi yang menampilkan perempuan dengan jilbab tapi berpose porno.

Sesuatu yang jelas-jelas merupakan pelecehan agama dan seharusnya ditindak, minimal dilaporkan agar situs atau akun sosial media yang menampilkan ini ditutup.

Ada sebuah Facebook fan page yang yang memposting foto-foto perempuan yang menggunakan jilboobs (mungkin juga Re-post tanpa hak), kemudian memberikan komen yang berisi Bullying, Mencemooh, menyudutkan kaum muslimah.

Memang ada foto-foto para perempuan muslimah yang "nakal". berfoto dengan menunjukan kemolekan tubuhnya, centil, dan genit. Dari itu ini menjadi pelajaran buat para perempuan muslimah untuk tidak meng-upload foto-foto yang sedikit vulgar ke media sosial.

Asma Nadia, dengan fenomena jilboobs yang banyak dibicarakan di media sosial Berpendapat ini jangan menghalangi para muslimah yang mau belajar menggunakan hijab, jangan sampai julukan negatif justru menjauhkan Muslimah yang baru hijrah dari Islam.
Secara pribadi, saya tetap menghargai Muslimah yang berusaha untuk mengenakan jilbab, terlepas sempurna atau tidak, sebagai sebuah proses mendekat kepada Allah. Jangan sampai berbagai julukan negatif justru menjauhkan Muslimah yang baru hijrah dari Islam. Jangan sampai sikap apriori banyak pihak justru membuat mereka yang mulai berjilbab kemudian menjauh dengan alasan, "Sudah pakai jilbab aja masih diomongin, mending nggak usah pakai sekalian!" Asma Nadia

Berbeda dengan Asma Nadia, Reni Oktari dalam blognya menyikapi fenomena Jilboobs tidak terlalu menyalahkan semuanya para penggunakan hijab yang tidak menutupi dada, tapi lebih menekankan penyalahgunaan foto-foto perempuan berjilbab di media sosial oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Setelah ada fenomena Jilboobs di media sosial, Tadinya orang-orang tidak fokus memperhatikan bagian dada perempuan berjilbab, malah sekarang sibuk menyelidiki, mengkategorikan dan menghakimi perempuan berjilbab.
Sebagaimana yang saya temukan, istilah Jilboobs telah memberikan dampak yang sangat buruk. Orang-orang yang tadinya tidak fokus menatap/memperhatikan bagian dada perempuan berjilbab, malah sibuk berselidik. Orang-orang yang tadinya tidak acuh terhadap penampilan perempuan berjilbab, malah sibuk mengkategorikan dan menghakimi.Cendi reni

Saya sebagai perempuan merasa sangat sedih melihat masih banyaknya tindakan-tindakan yang melecehkan perempuan dan tubuh perempuan. Seolah masih hidup di zaman jahiliyah, kami ditindas. Seolah menjadi manusia nomor dua, payudara dan vagina kami dianggap sebagai pendosa. Memangnya ANDA SIAPA???!!! Cendi reni

Dari semua itu, ambil sindiran jilboobs sebagai sebuah motivasi melakukan introspeksi. Musimah yang sudah mulai menutup aurat barang - kali bisa mempertimbangkan menyempurnakan busana Muslimahnya daripada menjadi korban fitnah karena foto-fotonya dimanfaatkan untuk situs yang melecehkan Islam dan perempuan.

(www.republika.co.id, cendireni.blogspot.com, inankito.blogspot.com)


0 comments:

Post a Comment

Disarankan tidak berkomentar mengandung unsur SARA, SPAM dan SPAMMY (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik, & nama blog). Jika Melakukan hal tersebut kami berhak untuk menghapus komentarnya. Terima Kasih

Random Posts Widgets

Info Pendidikan terkini

Info Sosial Terkini

Postingan Terpopuler Pekan Ini

×
Inan Kito. Powered by Blogger.