Membuat motivation letter atau di sebut Surat motivasi yang baik untuk beasiswa terkadang membuat repot bagi para mahasiswa yang mendaftar suatu beasiswa.
Ilustrasi: Mahasiswa Penerima Beasiswa (Sumber: Pribadi) |
Motivation letter berfungsi untuk meyakinkan para penyelenggara / pemberi beasiswa bahwa andalah kandidat yang terbaik untuk mendapatkan beasiswa yang mereka berikan. Tapi sayangnya banyak mahasiswa calon penerima beasiswa menulis motivation letter kurang baik, hal ini dikarenakan rendahnya kemampuan menulis siswa/mahasiswa di Indonesia.
Seperti yang kami kutip dari bu Indy yang dipublikasi di education.kompas(dot)com
Misalnya, si A ingin kuliah S-2 di Belanda agar karirnya menjadi lebih baik. Hanya itu yang ditulis di surat motivasinya. Lalu, kalau karirnya naik, memang urusan siapa. Egois sekali. Lain hal kalau dia ceritakan, misalnya, punya passion di bidang pendidikan dan ingin memajukan pendidikan di Indonesia secara spesifik, Kompas dot com
Indy mengatakan, banyak pelamar gagal karena tak bisa memberikan gambaran tentang relevansi antara program studi yang diambil dan yang ingin dilakukannya setelah lulus kuliah dengan beasiswa. Bahkan, yang melakukan tindakan plagiat atau istilah "copy paste" dari surat motivasi milik orang lain juga ada.
"Saya pikir, untuk masa depan hidupnya saja sudah copy paste, bagaimana untuk keluarganya, untuk bangsanya. Miris sekali," ujar Indy. Kompas dot com
Untuk itu sebaiknya Anda yang mendaftar beasiswa, dalam membuat motivation letter atau surat mitivasi memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Dibutuhkan fokus dan tekad
Dibutuhkan fokus dan tekad yang tak lemah untuk mengejar gelar yang lebih tinggi itu. Penyelenggara beasiswa akan memeriksa motivation letter Anda dengan seksama untuk menilai kesungguhan, kredibilitas dan keuletan Anda melalui pernyataan yang Anda sampaikan selain pertanyaan standar dalam aplikasi terkait keinginan dan komitmen belajar Anda, pengalaman sesuai bidang yang Anda miliki, serta rencana setelah Anda meraih gelar tersebut.
Penyelenggara tentu akan memilih kandidat yang memiliki tujuan yang jelas, sesuai dengan kepentingan riset atau studi dan pengalaman yang lebih hebat. Bahkan, meski Anda telah membuatnya sesuai substansi dan sudah menguraikan daftar prestasi Anda, penyelenggara bisa saja mengulik hal unik lainnya.
2. Jangan membuat pernyataan yang membosankan
Meskipun penting untuk fokus pada tujuan program yang Anda pilih, jangan sampai membuat pernyataan Anda menjadi membosankan. Untuk membuat berbeda, Anda boleh menambahkan informasi unik yang relevan, misalnya membahas sedikit ide yang relevan dengan bidang Anda untuk menunjukkan Anda "wah" tetapi tetap intelektual.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan menuangkannya dalam pembukaan pernyataan motivasi diri Anda, dan itu memungkinkan Anda untuk berani menuliskan sesuatu yang lain selalu tentang diri Anda. Cobalah memilih kalimat yang menghentak, misalnya kalimat "all is well" di film "3 Idiots" yang mengantarkan tiga orang mahasiswa mewujudkan mimpinya, atau cerita Laskar Pelangi yang membangkitkan semangat dan menginspirasi orang banyak.
Anda juga dapat melakukannya, tentu sesuai kisah inspiratif yang pernah Anda alami. Sebab perlu diingat, gagasan Anda memilih untuk berbicara tentang hal-hal unik tersebut menunjukkan lebih banyak tentang diri Anda. Pada akhirnya, hal ini menunjukkan minat Anda di bidang yang dituju, bukan sekadar menggambarkan hal yang biasa.
3. Minta Rekomendasi dari para profesor
Jangan lupa, untuk meyakinkan penyelenggara beasiswa dengan menunjukkan dukungan dari orang-orang yang Anda hormati. Sebaiknya para profesor yang menulis surat rekomendasi untuk Anda. Minta sejumlah masukan kepada mereka untuk menuliskan isinya sebelum Anda mengirimkannya.
4. Minta dikoreksi
Sebaiknya, ajak juga orang lain, termasuk sahabat, keluarga, atau kekasih untuk mengoreksinya dalam hal teknis ejaan dan tata bahasa. Sepasang mata lain selain mata Anda sering menemukan sesuatu yang Anda tidak ketahui. Lebih baik lagi, jika pengoreksi yang Anda miliki cukup banyak sehingga beberapa orang dapat mengoreksi setiap pernyataan Anda.
5. Hanya sekali pakai
Akhirnya, jangan hanya menggunakan kembali pernyataan motivasi diri yang sama untuk setiap aplikasi beasiswa yang Anda ikuti. Anda dapat mendaur ulang informasi yang sama, tetapi lebih baik ubah pernyataan diri Anda sesuai dengan program atau kampus yang Anda tuju.
0 comments:
Post a Comment
Disarankan tidak berkomentar mengandung unsur SARA, SPAM dan SPAMMY (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik, & nama blog). Jika Melakukan hal tersebut kami berhak untuk menghapus komentarnya. Terima Kasih